fbpx

Sudah Amankah Kita Dari Covid-19?

Menjelang sore dua hari lalu saya keluar dari kediaman saya. Rencananya ingin mencari penganan ringan di sekitaran lingkungan rumah. Biasanya saya selalu ajak anak bungsu saya jalan-jalan, tapi dalam kondisi Covid-19 saya hanya berkendara sendiri. Tentunya tidak lupa saya menggunakan masker sebagai pelindung muka saya.

Beberapa saat keluar dari komplek perumahan, saya merasakan kejanggalan. Janggal dan heran lebih tepatnya. Karena saya perhatikan disekeliling saya di dalam perjalanan tersebut, banyak orang berlalu-lalang tanpa menggunakan masker. Termasuk diantara mereka  yg berjualan. Saya malah menjadi asing karena memakai masker sendirian. Setelah beberapa saat dalam perjalanan itu akhirnya saya temui satu, dua kemudian beberapa orang memakai masker juga. Syukurlah, demikian saya membatin.

Sepenggal pengalaman di atas menyiratkan kenyataan bahwa saat ini (12/07/2020), sudah banyak orang yang tidak perduli dan mengabaikan prosedur keamanan Covid-19. Banyak juga sebenarnya yang masih perduli tapi yang tidak juga tidak sedikit. Mungkin tidak mau tahu, apatis atau entah apalagi. Seolah-olah Covid-19 adalah kenyataan yang jauh dari realita.

Hal itu bertentangan dengan fakta bahwa di daerah tempat kediaman saya (update 11/07/2020) masih ditemui kasus Covid-19. Dan menurut berita yang saya baca di media (11/07/2020), dari 63 kelurahan ( Di Depok) baru 13 yang termasuk kategori zona hijau atau bebas Covid-19.

Dan jangan heran, inilah kenyataan yang terjadi secara umum di negara kita. Pemberitaan Covid-19 sampai dengan tulisan ini dibuat belum memberikan tanda-tanda penurunan jumlah. Sebaliknya, kita justru sering dikagetkan dengan peningkatan jumlah penderita yang cenderung fluktuatif.

Sesungguhnya, yang harus diwaspadai adalah bahwa banyak korban baru terdeteksi tanpa gejala (OTG atau orang tanpa gejala). Bayangkan berapa banyak lagi sebenarnya penderita OTG yang tidak atau belum terdeteksi. Mereka adalah korban tertular Covid-19 yang merasa sehat tetapi kemudian menjadi carier atau pembawa yang lalu bebas untuk bersosialisasi atau beraktifitas.

Informasi mengenai OTG di atas memberitahukan bahwa jika kita abai terhadap prosedur keamanan Covid-19 dan merasa bebas untuk bersosialisasi, dapat membahayakan anak-anak maupun keluarga kita. Kita dapat saja merasa aman, tapi pikirkanlah orang-orang disekeliling kita. Terutama bagi orang tua (lansia) atau keluarga pengidap penyakit tertentu yang bisa berakibat fatal jika terinfeksi Covid-19.

Terlebih ada temuan bahwa virus Covid-19 dapat ditularkan tidak hanya melalui droplet (permukaan benda yang terkontaminasi virus)  tetapi juga melalui udara (sumber WHO, 9 Juli 2020). Penularan lewat udara kemungkinannya menjadi tinggi terutama ketika berada dalam kerumunan di ruangan tertutup.

Maka prosedur keamanan Covid-19 seperti menjaga kebersihan, fisikal ataupun social distance, penggunaan masker dan lainnya tidaklah boleh luput dari perhatian.

 

 

Sehubungan dengan hal itu, kami di Intiruh membuat suatu meditasi Covid-19 (untuk informasi kunjungi http://energiintiruh.com/mp3-intiruh-level-1-2/). Meditasi tersebut selain untuk pengobatan Covid-19 juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap virus Covid-19. Dan menurut pandangan kami, meditasi tersebut juga bermanfaat bagi korban Covid-19 tanpa gejala (OTG) yang dikuatirkan berdampak sebagai carier atau pembawa virus Covid-19.

Meditasi Covid-19 kami ciptakan dan sudah kami buktikan kefektifannya, Insa Allah. Hal itu berdasar dari pengalaman kami sendiri dalam menghadapi Covid-19.

Meditasi Covid-19 yang berdurasi 20 menit ini sangat mudah dan aman untuk diikuti bahkan oleh orang awam yang belum pernah melakukan meditasi sebelumnya sekalipun. Karena di dalam meditasi tersebut sudah berisi petunjuk, yang  hanya tinggal diikuti arahannya.

Dalam salah satu prosedur di dalam meditasi, energy pengobatan mengacaukan rantai protein virus dan melemahkan/menghancurkannya. Sehingga untuk kemudian virus dibuang melalui system pembuangan tubuh kita. Cukup dengarkan meditasi sekali atau dua kali dalam sehari, dan ulangi beberapa hari sampai berangsur pulih.

Namun kami ingatkan bahwa meditasi intiruh untuk pengobatan Covid-19 ini hanyalah berfungsi sebagai pengobatan alternative atau tambahan dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengobatan medis yang berlaku.

ARTIKEL INTIRUH

Ruh Energi Quantum Illahi yang ada pada Manusia

Ruh Energi Quantum Illahi yang ada pada Manusia

Ruh Energi Quantum Illahi yang ada pada Manusia Anda ingin tahu siapa Anda? Atau Anda ingin menggali potensi anda sampai batas tak terhingga? Saat ini banyak sekali pelatihan-pelatihan yang mengajarkan “Self Help” untuk mengenali dan mengali potensi diri, peyembuhan,...

Apakah Mempelajari Ruh Bertentangan Dengan Agama?

Apakah Mempelajari Ruh Bertentangan Dengan Agama?

Apakah Mempelajari Ruh Bertentangan Dengan Agama? Dan mereka bertanya kepadamu tentang RUH. Katakanlah: RUH itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit (QS. 17:85) Banyak pendapat yang mengatakan bahwa RUH adalah hal yang tabu,...

Kanker

Kanker

Kanker Merupakan penyakit yang timbul karena teroksidasinya sel tubuh pada bagian tubuh atau organ yang terkena penyakit ini. Sehingga organ yang terkena sel kanker akan mengalami kerusakan dan disfungsi organ sehingga dapat mengakibatkan kematian pada penderitanya....

RSS
Follow by Email
YouTube
YouTube